Dari total 54 anggota Komisi XI DPR yang datang mengikuti rapat internal Selasa malam, sebanyak 46 suara setuju memilih dia, tujuh suara tidak setuju, dan satu suara abstain.
Keterpilihan Martowardoyo, sebenarnya sudah bisa diduga sejak awal. Presiden Susilo Yudhoyono mengajukan calon tunggal Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, sebagai calon gubernur Bank Indonesia kepada DPR pada 22 Februari lalu.
Tanggapan sejumlah anggota DPR dan politisi pada saat itu kebanyakan bernada positif dengan berbagai argumen mendukung, seperti kemampuan dan pengalaman dia sebagai bankir dan menteri keuangan sejak 2010 lalu, yang dinilai memiliki prestasi baik.
Namun, sejumlah pengamat ekonomi justru menilai pengajuan nama itu sebagai calon gubernur Bank Indonesia justru bisa membahayakan perekonomian nasional, karena akan ada pergantian di posisi menteri keuangan yang berpotensi menimbulkan goncangan.
Sejumlah pengamat juga menilai kapasitas dia yang lebih piawai di bidang perbankan tidak tepat berada di Bank Indonesia --yang akan menyerahkan otoritas perbankannya kepada Otoritas Jasa Keuangan per Januari 2014 mendatang.
Pengajuan nama itu oleh Yudhoyono dan tanggapan positif para politisi Senayan justru memunculkan dugaan bahwa Martowardojo memang ingin disingkirkan dari jabatannya di Kementerian Keuangan. Ingatan juga kembali saat Menteri Keuangan (saat itu), Sri Mulyani, diganti Yudhoyono dan "ditempatkan" di Dana Moneter Internasional, di Amerika Serikat.
Dia dikenal sangat ketat dalam mengurus pencairan anggaran di APBN dianggap menghalangi berbagai kepentingan yang ingin "bermain" dalam proyek-proyek dari uang rakyat tersebut.
Dia juga dikenal berani berseberangan dengan berbagai pihak yang dia anggap tidak sejalan dengan kepentingan negara. Contoh dalam kasus Newmont dan jembatan Selat Sunda.
Soal divestasi Newmont ini juga sempat muncul dalam uji kepatutan dan kepantasan terhadap Martowardojo, Senin kemarin (25/3). (*)
Source:
http://www.antaranews.com/berita/365455/pilot-in-command-baru-bank-indonesia-bernama-agus-martowardojo-1-dari-2